Bermula
dari sebuah rumah petak yang berdindingkan bata tanah(bata yang belum di bakar)
tepatnya berada di sebelah utara jalan di lingkungan gapuk utara, waktu
itu pak Ahmad(H. Ahmad Fuad) mengajar
ngaji anak ke tiganya yang masih berumur 5 tahun yang bernama Muhammad
Zaenuddin dari istri ke-3 yang bernama Minhuryati (Hj. Minhuryati).
Setelah pak
Ahmad melakukan acaran Namatan Al Qur’an atas Muhammad Zaenuddin, mulailah
tetangga dan warga sekitar tertarik untuk menitipkan anaknya agar di ajarkan
mengaji biar bisa cepat khatam dan fasih seperti si Zaenuddin. Seiring dengan
perjalanan waktu, anak-anak yang mengaji semakin bertambah sehingga tidak cukup menampung di
rumah petak tersebut, akhirnya pak Ahmad membeli tanah milik pak Syafi’i yang
berada di pinggir jalan untuk di jadikan pesantren agar bisa menampung semakin banyaknya
anak yang mengaji.
Setiap
perbuatan baik pasti akan ada cobaannya, inilah yang di hadapi pak Ahmad
sewaktu akan mendirikan pesantren. Ada sebagian tetangga yang waktu itu dalam
kecukupan harta dan punya jabatan di kampung, mencemo’oh dan menghalang-halangi pendirian pesantren.
Alhamdulillah berkat Rahmat dan Kasih Sayangnya Alloh SWT, peletakan batu pertama pesantren akhirnya dilakukan juga tepatnya pada tanggal 3 Muharram 1390 H/28 Maret 1971 M. Bahan untuk bangunan pesantren berupa pasir waktu itu di ambilkan dari pasir yang terkumpul di jalan( waktu itu jalanan belum beraspal, kalau musim hujan banyak pasir yang mengalir di jalan). Untuk batu bata di beli sendiri di Abian Tubuh, sedangkan untuk Kapur mendapatkan bantuan dari H. Noar Sandik mantan Anggota Dewan PPP(Partai Persatuan Pembangunan).
Alhamdulillah berkat Rahmat dan Kasih Sayangnya Alloh SWT, peletakan batu pertama pesantren akhirnya dilakukan juga tepatnya pada tanggal 3 Muharram 1390 H/28 Maret 1971 M. Bahan untuk bangunan pesantren berupa pasir waktu itu di ambilkan dari pasir yang terkumpul di jalan( waktu itu jalanan belum beraspal, kalau musim hujan banyak pasir yang mengalir di jalan). Untuk batu bata di beli sendiri di Abian Tubuh, sedangkan untuk Kapur mendapatkan bantuan dari H. Noar Sandik mantan Anggota Dewan PPP(Partai Persatuan Pembangunan).
No comments:
Post a Comment