Monday, December 12, 2011

SEJARAH PESANTREN DARUL HIKMAH


Bermula dari sebuah rumah petak yang berdindingkan bata tanah(bata yang belum di bakar) tepatnya berada di sebelah utara jalan di lingkungan gapuk utara, waktu itu  pak Ahmad(H. Ahmad Fuad) mengajar ngaji anak ke tiganya yang masih berumur 5 tahun yang bernama Muhammad Zaenuddin dari istri ke-3 yang bernama Minhuryati (Hj. Minhuryati).

Setelah pak Ahmad melakukan acaran Namatan Al Qur’an atas Muhammad Zaenuddin, mulailah tetangga dan warga sekitar tertarik untuk menitipkan anaknya agar di ajarkan mengaji biar bisa cepat khatam dan fasih seperti si Zaenuddin. Seiring dengan perjalanan waktu, anak-anak yang mengaji semakin  bertambah sehingga tidak cukup menampung di rumah petak tersebut, akhirnya pak Ahmad membeli tanah milik pak Syafi’i yang berada di pinggir jalan untuk di jadikan pesantren agar bisa menampung semakin banyaknya anak yang mengaji.
Setiap perbuatan baik pasti akan ada cobaannya, inilah yang di hadapi pak Ahmad sewaktu akan mendirikan pesantren. Ada sebagian tetangga yang waktu itu dalam kecukupan harta dan punya jabatan di kampung, mencemo’oh dan menghalang-halangi pendirian pesantren. 

Alhamdulillah berkat Rahmat dan Kasih Sayangnya Alloh SWT, peletakan batu pertama pesantren akhirnya dilakukan juga tepatnya pada tanggal 3 Muharram 1390 H/28 Maret 1971 M. Bahan untuk bangunan pesantren berupa pasir waktu itu di ambilkan dari pasir yang terkumpul di jalan( waktu itu jalanan belum beraspal, kalau musim hujan banyak pasir yang mengalir di jalan). Untuk batu bata di beli sendiri di Abian Tubuh, sedangkan untuk Kapur mendapatkan bantuan dari H. Noar Sandik mantan Anggota Dewan PPP(Partai Persatuan Pembangunan).
Pengerjaan pesantren banyak di bantu oleh amaq Ma’un, amaq Sabulah, amaq Co’ot, mamiq Cawi, mamiq Halel dan warga yang peduli. Setelah selesai dibangunan, pesantren tersebut di beri nama Pesantren Darul Hikmah hingga sekarang. 

sebelum haji :  Ahmad bin byaman
setelah haji:  H. Ahmad Fuad bin byaman

No comments:

Post a Comment