Setiap memperingati
maulid Nabi Muhammad SAW, lingkungan Gapuk sungguh berbeda dari lingkungan
lainnya yang ada di kelurahan Dasan Agung. Perbedaannya dalam hal yang baik dan
patut di acungi jempol adalah adanya acara pawai khotaman Al Qur’an yang di
lakukan oleh adik-adik yang telah mengkhatamkan Al Qur’an dan di dampingi oleh
orang tua masing-masing maupun oleh kerabat dan panitia Maulid Nabi Muhammad
SAW.
Sebelum melakukan
pawai khataman Al Qur’an, terlebih dahulu di lakukan pelatihan selama dua hari di
masjid untuk menyamakan bacaan Al Qur’an dan mengecek tajwid dari anak-anak
tersebut agar pada saat Khataman nanti di depan para tamu undangan yang berasal
dari luar lingkungan agar tidak mengalami kesalahan dan membuat malu.
Setelah melalui
pelatihan tersebut barulah di lakukan pawai Khataman Al Qur’an. Pawai khataman
ini biasanya dilakukan H-1 sebelum acara Muludan di masjid di selenggarakan. Adapun
rute dari pawai khataman ini mengelilingi lingkungan Gapuk yang start dan
finishnya di lakukan di Masjid At Takrim Gapuk.
Untuk khataman
kali ini di ikuti oleh 50 orang peserta yang berusia antara 7 – 11 tahun yang terdiri
dari cewek dan cowok. Jarang sekali di temukan ada anak yang khotam Al Qur’an
di atas usia 11 tahun karena budaya yang melekat di masyarakat Gapuk sungguh
sangat memalukan bila sampai khataman Al Qur’an di atas usia 11 tahun. Dan budaya
seperti itu tetap tertanam pada diri anak-anak Gapuk hingga sekarang. Namun budaya
yang bagus itu Cuma betahan pada usaha anak untuk menghatam Al Qur’an aja dan
setelah Khatam biasanya anak-anak ini kebanyakan menjadi malas mengaji kembali,
akibatnya anak-anak yang sudah khatam Al Qur’an ini mudah sekali di pengaruhi
oleh budaya syetan yang berupa mabuk-mabukan di saat memperingati Maulid Nabi
Muhammad SAW ini.(tunggu postingan berikutnya tentang http://darulhikmahgapuki.blogspot.com/2012/02/mabuk-mabukan-mengiringi-maulid-di.html.
(AlFuad Gapuki)
foto dukumentasinya bisa dilihat di http://papuqfotografi.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment