Untuk memeriahkan
datangnya malam tahun baru biasanya pada saat waktu menunjukkan pukul 00.00 di
adakan pesta kembang api namun di Dasan Agung khususnya pada Lingkungan Gapuk
ada acara pesta kembang api spontanitas yang di lakukan setiap malam terakhir
bulan Ramadhan(terakhir makan sahur).
Acara pesta
kembang api spontanitas ini di lakukan oleh para penjual kembang api dadakan
selama bulan Ramadhan yang berasal dari Lingkungan Gapuk. Barang dagangan
mereka yang sudah tidal laku lagi di jual mereka pakae untuk kegiatan pesta
kembang api dan mesti di habiskan pada malam terakhir pas waktu makan sahur dan
ini sudah menjadi acara rutinitas di Lingkungan Gapuk sendiri.
Orang mungkin
berpikiran itu pemborosan sekali karena membuang-buang uang tapi bagi para penjual
kembang api dadakan selama bulan Ramadhan ini justru mereka merasa tidak
pemborosan karena kembang api yang mereka pakai untuk pesta kembang api
tersebut adalah barang dagangan yang sudah tidak laku di jual pada bulan
Ramadhan ini dan keuntungan yang mereka peroleh selama berjualan bisa mencapai
jutaan rupiah.
Keuntungan yang
besar tersebut membuat sebagian para pemuda yang semula berjualan martabak dan
terang bulan pada bulan yang lain akan beralih menjadi penjual kembang api. Dengan
modal satu juta untuk membeli kembang api mereka bisa mendapatkan untung kurang
lebih 15 juta sebulan.
Waktu berjualan
kembang api saja Cuma dari pukul 17.00 sampai 22.00 (5 jam) bandingkan dengan
berjualan martabak dan terang bulan, disamping berjualan dari jam 17.00 sampai
24.00 mereka juga mesti menyiapkan barang dagangan sejak pagi hari sampai waktu
berangkat jualan. Jadi wajar para penjual martabak dari Lingkungan Gapuk
beralih sementara selama bulan Ramadhan menjadi penjual kembang api. (Alfuad Gapuki)
No comments:
Post a Comment