Tanda-tanda
kerumunan massa tampak terlihat ketika ba’da Maghrib tiba, satu persatu para
pemuda Lingkungan Gapuk Kelurahan Dasan Agung Mataram mulai berkumpul di
pinggir jalan, demikian pula pemuda lingkungan Otak Desa tampak bersemut sambil
membawa senjata tajam seperti pedang, jungkat, tongkat besi dan lain-lain.
Kerumunan
massa yang semakin banyak antara kedua
lingkungan ini semakin mengkuatirkan, tanda-tanda akan saling serang antara
kedua belah pihak tinggal menunggu waktu saja. Jiwa muda sebagian besar massa
akan sulit di kendalikan bila suasana yang tidak karuan ini di biarkan terus
apalagi ditambah dengan bau minuman keras dari sebagian para pemuda yang
berkumpul.
Untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan, akhirnya Walikota Mataram TGH.
Ahyar Abduh beserta rombongan yang terdiri dari Kapolres Mataram, Camat
Mataram, Lurah Dasan Agung dan pihak polisi akhirnya datang ke Lingkungan Gapuk
dan berkumpul bersama tokoh masyarakat Gapuk di Masjid At Takrim Gapuk untuk
menyelesaikan masalah yang sudah memasuki malam kedua ini, ahad(21/10/2012).
Dalam
pertemuan tersebut, Walikota Mataram mengharapkan agar masyarakat Gapuk tetap
tenang, demikian pula warga Otak Desa telah di suruh masuk ke dalam kampung
agar jangan berkumpul di jalan dan tidak memancing keributan. Walikota merasa
malu karena karena kedua Lingkungan yang tawuran ini masih satu kelurahan dan
masih ada kekerabatan. Pada kesempatan itu juga walikota berjanji akan
mempertemukan tokoh masyarakat kedua Lingkungan di Kantor walikota dan beliau
juga telah mewanti-wanti masyarakat Lingkungan Otak Desa agar jangan menyerang
ke Lingkungan Gapuk dan bila sampai berani menyerang maka walikota akan
mengambil tindakan tegas yang tidak bisa di katakan oleh walikota sendiri.
Pada
pertemuan itu juga, Masyarakat Gapuk keberatan dengan adanya oknum Otak Desa
yang ngomong kotor dengan menyumpahi Lingkungan Gapuk dan adanya keikutsertaan H.
Nuriman dan Parman seorang PNS yang ikut serta memanaskan keadaan dan
memprokasi pemuda Otak Desa. Mereka berdua ini merasa wanen(sangat berani) karena merasa sangat dekat dengan Walikota
Mataram. Semakin merasa berani masyarakat Otak Desa apalagi merasa ada
backingan, justru akan membuat masyarakat Gapuk semakin bersatu dan yang di
kuatirkan bila para pendekat Gapuk yang mempunyai ilmu kanuragan akan keluar
menyerang sendirian menembus ke dalam Lingkungan Otak Desa.
Setelah walikota
menasehati kedua belah pihak, akhirnya walikota beserta rombongan meninggalkan
Masjid At Takrim Gapuk dan keamanan kedua Lingkungan di serahkan kepada
masyarakat dan pihak polisi yang menjaga di perbatasan lingkungan Otak Desa
atau tapatnya di perempatan Dasan Agung.
Mudah-mudahan
dengan terjadinya peristiwa ini tidak akan terulang kembali dan kedua belah
pihak dapat mengambil hikmahnya. Aamiin.
WALIKOTA MATARAM DI MASJID AT TAKRIM GAPUK |
No comments:
Post a Comment