Ilustrasi (temonsoejadi.wordpress.com) |
Ternyata Allah begitu dekat, melebihi dekatnya urat
nadi pada tubuh kita.
Pada Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 186,
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran.”
Bahkan jika kita berjalan mendekat kepada Allah, Allah akan berlari
menyambut kita. Kasih sayang Allah begitu terasa, walaupun ketika kita dalam
keadaan sulit sekalipun. Karena Allah tak inginkan kita lemah jika hanya
memberikan kita kesenangan dan kemudahan dan Allah tak inginkan kita terus
menerus berurai airmata tanpa di selingi kebahagiaan yang menerbitkan rasa
syukur.
Tak perlu jauh-jauh mencari sebuah kebahagiaan, tak perlu risau dengan
kesulitan. Tak perlu biaya mahal untuk mendekatiNya, tak perlu jauh-jauh
mencariNya. Karena Allah ada di hati orang-orang yang beriman. Asalkan
keyakinan tumbuh di dalam hati, keyakinan akan apa yang di berikan Allah adalah
yang terbaik dan akan ada hikmah setelahnya maka apapun yang terjadi bisa di
syukuri, Insya Allah. Bila sekarang kita mengalami kondisi yang kurang baik
atau dalam kata lain sedang dalam ujian, yakinlah bahwa setelah kesulitan ada
kemudahan dan Allah tidak semata-mata memberikan kesulitan tanpa adanya
pelajaran dan janji peningkatan derajat bagi mereka yang mampu melaluinya
dengan sabar dan tawakkal.
Kebahagiaan yang tak mampu di sandingkan dengan kemewahan duniawi,
kedekatan kepada Allah. Selalu merasa dekat, merasa di awasi, hingga apapun
yang kita lakukan menjadi terkontrol dan memiliki nilai positif di mata Allah.
Jika terkadang kita merasa di abaikan manakala sulit mencari telinga yang
mampu menampung segala resah dan masalah yang sedang di alami, tapi
sesungguhnya telinga Allah akan selalu ada dan setia setiap saat mendengar
keluh kesah hambaNya. Karena fitrah manusia adalah berkeluh kesah dan
sebaik-baik berkeluh kesah hanyalah pada Allah. Allah tak akan pernah bosan
mendengarkan hambaNya yang meminta, sebanyak apapun. Hanya kepada Allah manusia
menyembah dan hanya kepada Allah manusia meminta pertolongan, bukan yang lain.
Allah adalah tempat meminta segala sesuatu. Allah justru akan benci kepada
hambaNya yang tak pernah meminta, karena merupakan hamba yang sombong. Karena
sejatinya manusia tak mampu berbuat apa-apa melainkan karena kekuatan dari Allah.
Jikalau doa kita tak langsung di kabulkan, baiknya adalah selalu berprasangka
baik. Bisa jadi doa tersebut tak baik untuk kita atau belum saatnya atau
mungkin di simpan untuk di akhirat kelak dan berbuah pahala.
Lalu apakah kedekatan kita dengan Allah bisa muncul dengan tiba-tiba tanpa
adanya usaha terlebih dahulu ?
Seperti sepasang kekasih yang saling mencintai. Pada awalnya mereka tak
saling mengenal, apalagi timbul sebuah rasa. Namun karena intensitas pertemuan
yang makin tinggi dari waktu ke waktu sehingga menimbulkan rasa kasih dan
sayang. Pertemuan-pertemuan tersebut menimbulkan pemahaman dan pengenalan
terhadap diri masing- masing. Rasa kasih sayang yang timbul lambat laun
menimbulkan rasa cinta, tatkala kekasihnya meminta sesuatu darinya maka tak
akan sanggup dia untuk menolak permintaannya. Begitu pun dengan Allah. Allah
tak akan melekat dalam hati jika kita tak ingin mengenalNya.
Dengan belajar
mengenal Allah, melalui ibadah dan menjalankan segala perintahNya serta
menjauhi segala larangannya maka Allah akan dekat kepada kita. Apapun yang kita
minta selama itu baik untuk kita, Allah tak akan segan untuk memberinya.
Jikalau Allah memberikan sesuatu yang tidak kita sukai, yakinlah bahwasanya apa
yang kita suka belum tentu yang terbaik untuk kita dan apa yang Allah berikan
adalah yang terbaik yang kita butuhkan.
Jadi, bahagia itu adalah dekatnya kita dengan Sang Pencipta bukan yang
lain. Di mana ketenteraman itu akan muncul melebihi segala kenikmatan duniawi.
Kesulitan pun menjadi indah tatkala Allah menjadi tumpuannya. Sungguh, hanya
dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.
Allahua’lam.
Sumber: http://www.dakwatuna.com
No comments:
Post a Comment